Selasa, 27 Oktober 2015

 BUDAYA 
 

Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuno, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "Bantengan" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah "Bantengan" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.
Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
  • Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.
  • Karnaval Bunga
  • Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek
KULINER 
 
Kota Malang mempunyai beberapa Masakan khas, di antaranya:
* Bakso Malang
* Bakso Bakar
* Cwie Mie / sejenis pangsit mie dengan taburan [[sawi hijau]]
* [[Rawon]] khas Malang
* Soto ayam Gang Lombok
* Kaldu kambing kacang hijau
* [[Soto kambing]] Tunggulwulung
* Nasi Bug
* [[Nasi pecel]]
* Sop dengkul
* [[Sayur asem]] dengan buah apel
* [[Tahu campur]]
* [[Mendol]]
* Tahu Telur

=== Jajanan ===
Kota Malang mempunyai beberapa Jajanan khas, di antaranya:
* [[Tempe]] dan [[Kripik tempe]] Sanan
* Tahu sukun
* [[Orem-orem]]
* [[Arbanat]]
* [[Mendoan]]
* Tempe Kacang
* [[Gandos]]

=== Minuman ===
Kota Malang mempunyai beberapa Minuman khas, di antaranya:
* [[Angsle]]
* [[Ronde]]
* Es Gandul

=== Oleh-oleh ===
Kota Malang mempunyai beberapa Oleh-oleh khas, di antaranya:
* Kripik buah (kripik apel, nangka, dll)
* Pia mangkok
* Strudel Malang
* Kue ayas

CIRI KHAS 
 


Ciri Khas Kota Malang
Etnik masyarakat malang terkenal Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya sebagai arek malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada kota malang.  Orang malang yang asli malang, pasti sudah sangat familiar atau mengenal dengan boso walikan (bahan kebalikan) yang sering di gunakan, antara lain :
-Ker (Rek)
-Sam (Mas)
-Ngalam (Malang)
-Nakam (Makan)
-Libom (Mobil)
-Ongis Nade (Singo Edan), dll.


Sumber : Wikipedia.org










 

0 komentar:

Posting Komentar